No TL;DR found
Concern for adolescents usually focuses on physical problems, such as reproductive health and nutrition, including anemia and obesity. Nowadays, adolescent mental health has been recognized as essential, particularly in low- and middle-income countries. Mental health problems that often occur in adolescents include anxiety, depression, and the risk of suicide. This study aimed to determine the prevalence of mental health problems and the risk of suicide among adolescent students in Bali Province, Indonesia. The sample consisted of 435 students from four junior high schools (Grades 7, 8, and 9) aged 12ā15 years who were selected with a multistage sampling technique. This descriptive study applied the Indonesian version of the Pediatrics Symptom Checklist-Youth (PSC-Y) report. The results showed that 14.5% of adolescent students experienced mental health problems, and 6.7% had a risk of suicide. Screening for adolescent mental health, especially in school, is important to ensure normal development and detect mental health problems as early as possible. Keywords: adolescent mental health, junior high school student, suicide risk Ā Ā Abstrak Ā Masalah Kesehatan Jiwa pada Siswa Remaja. Dewasa ini, masalah fisik kerap menjadi perhatian pada remaja, seperti kesehatan reproduksi dan nutrisi (anemia dan obesitas), dan masih sangat sedikit orang yang memerhatikan masalah kesehatan jiwa. Padahal, kesehatan jiwa memiliki peran penting dalam tahap kehidupan remaja kedepannya. Belakangan ini, masalah kesehatan jiwa yang banyak ditemui pada remaja adalah ansietas, depresi, dan risiko bunuh diri. Kasus-kasus kejiwaan tersebut belum terdokumentasi dengan baik karena tidak ada deteksi dini terhadap masalah kesehatan jiwa di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi masalah kesehatan jiwa dan risiko bunuh diri pada siswa remaja di Bali, Indonesia. Sampel dalam penelitian adalah 435 siswa remaja dari empat SMP di Kota Denpasar (Kelas 7, 8, dan 9) berusia 12 ā 15 tahun yang dipilih berdasarkan teknik multistage simple random sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi deskriptif kuantitatif dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner Pediatrics Symptom Checklist-Youth (PSC-Y) Report, yang diolah menggunakan SPSS dengan interval kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ada 14,5% siswa remaja mengalami masalah kesehatan jiwa dan 6,7% memiliki risiko bunuh diri. Skrining kesehatan mental remaja sangat penting, terutama dilakukan oleh sekolah, untuk menjaga tumbuh kembang remaja dengan jiwa yang sehat dengan mendeteksi sedini mungkin masalah kesehatan mental tersebut. Kata Kunci: masalah kesehatan jiwa, remaja, risiko bunuh diri, sekolah menengah pertama